Selasa, 27 Mei 2014

Jenis - Jenis Domba di Indonesia


 JENIS-JENIS DOMBA DI INDONESIA

Indonesia merupakan salah satu tempat ideal untuk hidup dan berkembangnya hewan ruminansia, salah satunya adalah domba yang merupakan salah satu hewan diternakan untuk memenuhi kebutuhan daging dan juga wol. Domba-domba yang ada di Indonesia beberapa diantaranya adalah hasil persilangan domba asli indonesia dengan domba dari luar. Berikut beberapa jenis Domba yang ada di Indonesia


DOMBA GARUT

Menurut para pakar domba seperti Prof. Didi Atmadilaga dan Prof. Asikin Natasasmita, bahwa Domba Garut merupakan hasil persilangan segitiga antara domba lokal (asli Indonesia), Domba Cape/Capstaad (Domba Ekor Gemuk atau Kibas) dari Afrika Selatan dan Domba Merino dari Asia Kecil. Yang dibentuk kira-kira pada pertengahan abad ke 19 (±1854) yang dirintis oleh Adipati Limbangan Garut.






Sekitar 70 tahun kemudian yaitu tahun 1926 Domba Garut telah menunjukan suatu keseragaman, misalnya bentuk tanduk yang besar melingkar diturunkan dari Domba Merino.
Pada awalnya domba priangan atau domba garut ini berkembang di Priangan (Jawa Barat), terutama di daerah Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya. Namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Domba ini dipelihara selain sebagai domba potong atau domba pedaging, juga dipelihara sebagai domba aduan.

Ciri-ciri Domba Garut:

  • Bertubuh besar dan lebar, lehernya kuat, dahi konveks.
  • Domba priangan jantan memiliki tanduk besar dan kuat, melengkung ke belakang berbentuk spiral, dan pangkal tanduk kanan dan kiri hampir menyatu. Sedangkan domba betina tidak memiliki tanduk, panjang telinga sedang, dan terletak di belakang tanduk.
  • Domba jantan mempunyai berat 40-80 kg, sedangkan betina 30-40 kg.
  • Kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga.
  • Keunggulan domba priangan ini adalah kulitnya merupakan salah satu kulit dengan kualitas terbaik di dunia, selain itu dengan leher yang kokoh dan tubuh yang besar, kuat, domba ini sesuai untuk domba aduan. Keunggulan lainnya adalah penghasil daging yang sangat baik dan mudah dipelihara.


DOMBA TEXEL WONOSOBO (DOMBOS)

Domba Texel atau juga dikenal dengan nama Dombos yang artinya Domba Texel Wonosobo. Pada bulan Juli 2009, peternak di Lampung Timur mendatangkan 75 ekor betina dan 1 pejantan domba Texel yang didatangkan dari daerah Dieng Wonosobo, dan ternyata dapat beradaptasi dan berkembang biak dengan baik di daerah Lampung Timur yang bersuhu panas.


Pada tahun 1954/1955 Pemerintah mendatangkan 500 ekor Domba Texel dari Belanda dan dialokasikan ke beberapa daerah di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah (Baturaden Banyumas dan Tawangmangu Solo) dan Jawa Timur, tetapi daerah tersebut tidak mampu mengembangkannya. Akhirnya tahun 1957, dipindahkan ke Daerah Wonosobo. Ternyata penduduk Wonosobo mampu mengembangkan Domba Texel tersebut, akhir tahun 2006 populasi mencapai 8.753 ekor.

Ciri khas Domba Texel yang mudah dibedakan dari domba jenis lain yaitu : 
  • Mempunyai bulu wol yang keriting halus berbentuk spiral berwarna putih yang menyelimuti bagian tubuhnya kecuali perut bagian bawah, keempat kaki dan kepala. Postur tubuh tinggi besar dan panjang dengan leher panjang dan ekor kecil.
  • Domba Texel tergolong ternak unggulan yang berpotensi sebagai penghasil daging. Bobot badan dewasa jantan dapat mencapai 100 kg dan yang betina 80 kg dengan karkas sekitar 55 %. Dalam penggemukkan secara intensif dapat menghasilkan pertambahan berat badan 265 – 285 gram/hari. Masyarakat Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah telah banyak merintis usaha penggemukan intensif terhadap Domba Persilangan Texel dengan Domba Lokal, yang menghasilkan keuntungan memadai.
  • Domba Texel dapat menghasilkan bulu wool berkualitas sebanyak 1000 gram/ekor/tahun, yang dapat diolah sebagai komuditas yang mempunyai nilai tambah. Di pedesaan Wonosobo yang potensial Domba texel telah dirintis industri rumah tangga yang mengolah bulu wool Domba Texel.
  • Domba Texel tergolong ternak yang cepat berkembang biak, dapat beranak pertama kali pada umur 15 bulan dan selanjutnya dapat melahirkan setiap delapan bulan. Anak pertama cenderung tunggal dan anak berikutnya kadang-kadang kembar dua. 
  • Domba Texel mempunyai karakter genetik yang cenderung dominan. Di Kabupaten Wonosobo, Domba Texel telah banyak memberi kontribusi genetik terhadap domba-domba lokal melalui proses kawin silang, menghasilkan domba domba persilangan yang potensial sebagai penghasil daging.

Kendala pengembangan Domba Texel justru karena tingginya permintaan dari luar daerah yang disinyalir untuk di ekspor ke Malaysia. Hal ini sebenarnya meningkatkan pamor dan nilai harga Domba Texel itu sendiri, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat peternak dan pedagang Domba Texel. Namun di sisi lain, bila pengeluaran ke luar daerah tak dikendalikan, bisa mengancam terjadinya pengurasan ternak. Kendala lain, perkembang biakan Domba Dexel masih tergantung pada kawin alam, berhubung belum terdapatnya Produsen Frozen semen Domba Texel.

Pemerintah telah berupaya melestarikan Domba Texel melalui Program Village Breeding Centre (VBC) Domba Texel yang meliputi kegiatan pendataan, droping Domba Texel Gaduhan Pemerintah, sosialisasi dan promosi pelestarian maupun teknik budidaya serta pelatihan pengolahan bulu, kulit dan daging Domba Texel.


DOMBA BATUR BANJARNERGARA (DOMAS)

Domba Batur (atau Domas) sebenarnya merupakan domba hasil persilangan dari domba lokal yaitu domba Ekor Tipis (Gembel), domba Suffolk dan domba Texel. Pada 1984, kelompok tani ternak di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berusaha menyilangkan domba bantuan presiden dengan domba lokal. Persilangan domba asal Tapos dan domba lokal menghasilkan keturunan yang oleh warga dinamai domba Batur atau Domas.
Pada awalnya berkembang di daerah Banjarnegara dan menjadi ikon Banjarnegara, dan sejak tahun 2009 mulai berkembang di beberapa daerah Jawa dan Sumatera.

Domba batur jantan maupun betina adalah tipe domba potong yang merupakan penghasil daging yang baik.

Ciri-ciri Domba Batur :
  • Tubuhnya besar dan panjang.
  • Kaki cenderung pendek dan kuat.
  • Domba jantan maupun betinanya tidak memiliki tanduk.
  • Kulitnya relatif lebih tipis dibandingkan domba garut, kibas, atau gembel, namun bulunya tebal.
  • Warna bulu dominan putih dan menutupi seluruh tubuhnya hingga bagian muka domba.
  • Keunggulan utama domba Batur ini adalah berat badannya. Untuk domba jantan dewasa berkisar antara 90-140 kg dan domba betina 60-80 kg, serta tinggi badan domba jantan dapat mencapai 75 cm dan tinggi domba betina 60 cm.

Domba Batur ini memang istimewa montok/gemuk, pada umur dua tahun domba jantan umumnya sudah bisa mencapai bobot 100 kg dan betina 80 kg. Bahkan, domba jantan yang bagus dapat mencapai bobot 140 kg. Domba dengan bobot seperti ini biasanya dijadikan pejantan.

Proporsi dagingnya (bukan karkas yang masih bertulang) juga tinggi. Dagingnya lebih empuk dan lemaknya lebih tinggi. Untuk sate lebih bagus.
Domba Batur mulai dapat dikawinkan pada umur 8 bulan saat si betina mencapai bobot 50—60 kg. Satu ekor pejantan mampu mengawini 10 ekor betina. Betina bunting selama lima bulan dan rata-rata jumlah anaknya 1,5 ekor per kelahiran.


DOMBA EKOR TIPIS (GEMBEL)

Domba ekor tipis dikenal sebagai domba asli Indonesia dan sering disebut Domba Gembel, dalam Bahasa Inggris disebut Javanesse Thin-Tailed sheep.
Pada awalnya domba ini berkembang di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat, namun saat ini sudah berkembang di seluruh pulau jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Ciri-ciri Domba Ekor Tipis :
  • Termasuk golongan domba berperawakan kecil, dengan berat badan domba jantan 30-40 kg dan domba betina 15-20 kg.
  • Bulu wolnya gembel berwarna putih dominan dengan warna hitam di sekeliling mata, hidung, dan beberapa bagian tubuh lain.
  • Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak.
  • Telinga umumnya medium sampai kecil dan sebagian berposisi menggantung.
  • Domba jantan memiliki tanduk melingkar, sedangkan yang betina umumnya tidak bertanduk.
  • Keunggulan domba ekor tipis ini adalah bersifat prolific (dapat melahirkan anak kembar 2-5 ekor setiap kelahiran), mudah berkembang biak dan tidak dipengaruhi musim kawin, serta mampu beradaptasi pada daerah tropis dan makanan yang buruk.


DOMBA EKOR GEMUK (KIBAS)

Domba Ekor Gemuk dikenal juga dengan nama Domba Kibas (di Jawa), juga dikenal sebagai domba Donggala (di Sulawesi Selatan). Domba ini berasal dari Asia Barat atau India yang dibawa oleh pedagang bangsa Arab pada abad ke-18. Pada sekitar tahun 1731 sampai 1779 pemerintah Hindia Belanda telah mengimpor domba Kirmani, yaitu domba ekor gemuk dari Persia.

Pada awalnya domba Ekor Gemuk berkembang di Jawa Timur, Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggara (terutama di Lombok). Namun saat ini sudah berkembang di seluruh Indonesia.

Domba ini beradaptasi dan tumbuh lebih baik di daerah beriklim kering.

Ciri-ciri Domba Ekor Gemuk :
  • Bentuk badannya sedikit lebih besar daripada domba lokal lainnya.
  • Berat domba jantan mencapai 40-60 kg, sedangkan domba betina 25-50 kg.
  • Tinggi badan pada jantan dewasa antara 52 – 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 47 – 60 cm.
  • Warna bulu wolnya putih dan kasar.
  • Ekor yang besar, lebar dan panjang. Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung ekor kecil karena tidak terjadi penimbunan lemak. Cadangan lemak di bagian ekor berfungsi sebagai sumber energi pada musim paceklik.
  • Dada terlihat serasi dan kuat seperti bentuk perahu, ke empat kakinya kalau jalan agak lamban karena menanggung berat badan dan ekornya yang gemuk.
  • Umumnya domba jantan tidak bertanduk dan hanya sedikit yang mempunyai tanduk kecil, sedangkan yang betina tidak bertanduk.
  • Keunggulan Domba Domba ekor gemuk ini adalah tahan terhadap panas dan kering.


DOMBA WARINGIN





Domba waringin ditemukan tahun 1990 oleh Ir.Tista Waringin sitompul bertempat tinggal di jln. DI.Panjaitan Desa Sidomulyo Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pendidikan S1 nya beliau tamatkan di Universitas Sumatera Utara,Fakultas peternakan. Saat ini beliau bekerja sebagai staf ahli di dinas peternakan kabupaten langkat. Meupakan hasil persilangan empat jenis domba yakni domba barbados asal Caribian (Amerika Latin),domba suffolk (Inggris), domba stcroix (Australia) dan domba lokal ekor tipis (Indonesia). Saat ini, domba waringin sudah bisa dikembangkan atau diternakkan di kawasan pesisir pantai yang tidak ditumbuhi rerumputan. Akibatnya, domba hanya memakan daun mangrove seperti daun pohon bakau dan pohon cingam. 

Jenis - Jenis Domba di Dunia

 Jenis-Jenis Domba Di Dunia




Domba merupakan hewan ruminansia berkaki empat dari family Bovidae. Hewan ini termasuk dalam kelompok ungulate dan berkembang biak dengan cara melahirkan. Makanan utama sehari-harinya adalah rumput.  Ciri khas utama dari domba ialah memiliki rambut yang tebal dan biasa diperuntukan untuk pembuatan wol. Selain itu pada domba jantan terlihat bentuk tanduk yang cukup besar. Tanduk pada domba umumnya berbentuk segitiga memanjang dan melingkar.  


Domba merupakan hewan yang hampir tersebar diseluruh belahan dunia, ada yang masih hidup liar dan ada yang sudah mengalami domestikasi. Berikut merupakan beberapa jenis domba yang ada didunia:

ARGALI


Domba ini masih hidup liar didaratan tinggi yang berbukit. Umumnya domba jenis ini berada pada daerah asia tengah. Domba argali merupakan salah satu domba terbesar didunia, tingginya dapat mencapai 120 cm dan berat 140 kg. Warna rambut (bulu) domba ini bervariasi dari kuning sampai coklat  gelap. Pada domba jantan rambut  di leher berwarna keputih-putihan dan terdapat jambul di belakangnya. Domba jantan dari jenis ini bertanduk besar, panjangnya mencapai190 cm atau 6.3 kaki.

BIGHORN SHEEP 




Domba ini biasa juga disebut sebagai domba bertanduk besar. Tersebar di Amerika Utara dan Siberia, walaupun populasi nya sebagaian besar berada pada daerah Amerika Utara. Nama Bighorn diambil dari bentuk tanduknya, Domba jantan memiliki  tanduk yang besar dan membengkok, berat tanduknya dapat mencapai 30 lb (14 kg). Warna domba Bighorn bervariasi (coklat gelap atau keabu-abuan). Domba Bighorn betina beratnya bisa 200 pon (90 kg), jantan beratnya dapat mencapai 300 pon (135 kg).



THINHORN SHEEP


Merupakan Domba liar yang hidup didaerah bergunung-gunung, atau daerah berbukit yang curam, yang memiliki padang rumput. Domba Thinhorn menghuni rangkaian pegunungan Alaska yang subarctic, Wilayah Yukon, Wilayah barat laut pegunungan Mackenzie, dan Columbia Britania utara. Warna rambut dari domba ini ialah putih dan coklat.  Warna tanduk kekuning-kuningan, pada domba jantan tanduknya bengkok dan besar, sedangkan pada domba betina lebih pendek dan tipis, serta hanya sedikit membengkok.


MOUFLON


Domba Mouflon tersebar di Caucasus, dan di Iraq utara dan daerah Iran. DombaMouflon pertama kali  diperkenalkan ke pulau Corsica, Sardinia, Rhodes, dan Cyprus,pada periode neolithic, perkanalan ini telah dimulai sejak  permulaan penjinakan domba ini.   Umumnya warna rambut ialah coklat kemerah-merahan . Pada Domba jantan terdapat tanduk yang besar. Tinggi bagaian depan domba ini ialah berkisar  90 cm dengan berat badan sekitar 50 kg untuk domba jantan dan 35 kg untuk domba betina. Pemanfaatan domba ini ialah pada penggunaan dagingnya.



URIAL

Domba ini merupakan kelompok domba liar Ovis orientalis. Domba Urial dikenalsebagai Shapo atau Arkhar. Urial ditemukan di daerah Asia pusat dari  northeastern Iran dan Kazakhstan ke Balochistan dan Ladakh. Warna rambut domba urial coklat kemerah-merahan, rambut akan mengalami pemudaransepanjang musim dingin. Domba jantan mempunyai tanduk besar mengeriting keluar sampai ke belakang kepala. Tanduk dari  jantan dapat tumbuh sampai 1 meter . Rata-Rata tinggi depan dari domba jantan dewasa berkisar 80-90 cm. Lingkungan hidup dari Urial berada di tempat yang berumput. Domba ini memiliki musim kawin yang dimulai pada bulan September.


MERINO

Domba Merino merupakan domba yang berasal dari daerah Asia kecil namun domba ini berkembang baik di Spanyol, Inggris, dan Australia. Domba merino merupakan penghasil Wol terbaik dengan panjang rambut mencapai 10 cm. Domba Merino menghasilkan wol yang halus. Produksi wol dapat mencapai 10 kg wol perekor . Domba jantan bertanduk besar, kokoh dan kuat. Berat badan domba jantan mencapi 64-79 Kg, dan domba betina 45-57 Kg. Memilki bentuk leher yang pendek. Penyebaran domba ini ialah terutama pada daerah Texas, Mexico Baru dan California. Ohio, Iowa, Michigan, Pennsylvania, Barat Virginia,dan New York. Namun pada saat ini domba jenis ini hampir telah menyebar keseluruh dunia.


SUFFOLK


Domba Suffolk berasal dari Inggris. Domba ini memiliki ciri khas yaitu memiliki warna kepala yang hitam.  Suffolk memilki bobot badan yang tinggi, di Inggris berat Domba jantan dapat mencapai 135-200 Kg dan Domba betina 100-150 Kg. Domba ini persilangan antara domba jantan Southdow dengan domba Norfolkbetina. Dari domba Southdow, domba Suffolk mendapatkan rambut yang bermutu baik, sedangkan dari domba Norfolk didapatkan tanduk yang cukup besar dan berat badan yang berkualitas bagus Presentase daging yang tinggi yaitu 55-65 % dari bobot badan, domba ini telah disilangkan dengan domba merino yang menghasilkan domba suffmer. Penyebaran domba ini yaitu didaerah New York, Panama, dan beberapa negara-negara eropa.






HAMPSHIRE

Domba Hampshire dikembangkan di daerah Hampshire, Inggris, pada abad ke-19 melalui persilangan antara domba Southdown jantan dengan domba betina keturunan Wiltshire Horn dan Berkshire Knot.
Ciri-ciri Domba Hampshire Yaitu : wajah berwarna gelap, bulu panjang dan tebal berwarna coklat, telinga agak melengkung, kaki berwarna hitam dan tidak ditutupi wol



POLWARTH

Domba Polwarth merupakan tipe dual-purpose, dikembangkan di Victoria, Australia sejak tahun 1880. Merupakan persilangan antara Merino (75%) dan Lincoln (25%).
Domba Polwarth memiliki tubuh yang besar, tegap, pemeliharaannya mudah dan memiliki produktivitas wool yang tinggi dengan serat bulu berdiameter antara 22-25 mikron.





PORTLAND

Domba Portland berasal dari Inggris dan merupakan salah satu breed Dorset. Bertubuh kecil dan dipenuhi oleh wool kecuali pada bagian wajah dan kaki bagian bawah yang berwana kecoklatan. Domba yang baru lahir berwarna dan berwarna agak keputih-putihan atau abu-abu selama beberapa awal bulan kehidupan. Tanduk muncul setelah dewasa dan berbentuk spiral.


RAMBOUILLET


Domba Rambouillet berasal dari Prancis disebut juga Merino Prancis. Domba Rambouillet merupakan tipe dwiguna.
Ciri-ciri Domba Rambouillet adalah badan besar, dalam, lebar dan padat dengan tulang-tulang yang kuat, kepala tegak. Domba jantan bertanduk besar sedangkan betina tidak bertanduk.



NORWEGIA (VILLSAU)

Domba Norwegia merupakan domba primitif yang hidup di daerah Norwegia dan Skandinavia.
Memiliki muka yang kecil dengan kaki yang bagus dan bulu yang berwarna hampir putih sampai keabu-abuan, cokelat gelap dan hitam. Berat jantan dewasa sekitar 43 kg dan betinanya 32 kg.




SOUTHDOWN
Domba Southdown berasal dari Inggris dan merupakan tipe pedaging. Ciri-ciri Domba Southdown : tubuh kecil, lebar dan dalam, bentuk bulat, daging padat dan kaki pendek.Garis punggung lurus, leher pendek dan tebal.Telinga pendek dengan ujung bulat dan tidak bertanduk.